Selasa, 22 Desember 2015

KONSEP PIJAT BAYI, KONSEP METODE KANGURU PADA BBL



"KONSEP PIJAT BAYI, KONSEP METODE KANGURU PADA BBL"


BAB I
PEMBAHASAN


KONSEP PIJAT BAYI
Definisi Pijat Bayi
Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia. Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan diwariskan secara turun temurun. Yang disebut bayi adalah anak yang berumur 0-12 bulan.
A. Sentuhan Ibu Akan Membuat Bayi Merasa Nyaman.
Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Laporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di papyrus ebers, yaitu catatan kedokteraan pada zaman mesir kuno. Di india juga ditemukan ayur-veda, buku tertua (sekitar 1800 sebelum masehi) yang menuliskan tentang pijat, diet, dan olahraga, sebagai cara penyembuhan utama masa itu. Pengaruh positif sentuhan padaa proses tumbuh kembang anak telah lama dikenal manusi. Namun, penelitian ilmiah tentang hal ini masih belum banyak dilakukan.Kulit merupakan organ tubuh yang berfungsi swbagai reseptor terluas yang dimiliki manusi. Sensasi sentuh/raba adalah indera yang aktif berfungsi sejak dini. Oleh karena itu, sejak dalam kandungan, janin telah dapat merasakan belaian hangat cairan ketuban.

B. Sentuhan Akan Merangsang Peredaran Darah dan Menambah Energi
            Sebenarnya, pijat berguna tidak hanya untuk bayi sehat tetapi juga bayi sakit. Bahkan, bagi anak sampai orang dewasa sekalipun. Buku ini khusus meninjau secara singkat manfaat terapi pijat pada bayi sehat, terutama yang telah dibuktikan secara ilmiah oleh pakar pijat dari amerika dan eropa, sesuai sistematika dan teknik pijat yang dianjurkan.

Pijat bayi dapat diartikan sebagai sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan bayi. Pijat bayi pun merupakan cara yang sangat aman untuk menyembuhkan bayi yang lahir prematur. Manfaat lain untuk si bayi adalah bisa tidur lebih nyenyak dan makan lebih banyak. Pijat bayi ini cocok untuk bayi berumur seminggu – 3 tahun. Setelah dipijat, bayi Anda dapat melakukan senam bayi.
Manfaat Pijat Pada Bayi
Dewasa ini, para pakar telah dapat membuktikan secara ilmiah tentang apa yang telah lama dikenal manusia, yaitu terapi sentuh dan pijat pada mempunyai banyak manfaat.
Terapi sentuh, terutama pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan dan dapat diukur secara ilmiah, antara laim melalui pengukuran kadar cortisol ludah, kadar cortisol plasma secara radioimmunoassay, kadar hormon stress (cadangan mine) sir seni, dan pemeriksaan EEG (electro encephalogram, gambaran gelombang otak).
Walaupun masih perlu penelitian lanjutan untuk memastikan hasil-hasil penelitian terhadap terapi sentuh/pijatan, penemuan-penemuan yang telah dihasilakan sudah cukup menjadi alasan untuk dilakukannya pijat bayi secara rutin guna mempertahankan kesehatan bayi. Apalagi pijat bayi ini terbukti murah, mudah, dan telah biasa dilakukan di indonesi sehingga bukan hal yang baru bagi kultur kita.
Efek Biokimia Dan Fisik Yang Positif
Efek biokimia yang positif dari pijat, antara lain :
o   Menurunkan kadar hormone stress (catecholamine), dan
o   Meningkatkan kadar serotonin.
Selain efek biokimia, pijatan memberikan efek fisik /klinis sebagai berikut.
o   Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari system immunitas (sel pembunuh alami).
o   Mengubah gelombang otak secara positif.
o   Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan.
o   Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan.
o   Meningkatkan kenaikan berat badan.
o   Mengurangi depresi dan ketegangan.
o   Meningkatkan kesiagaan.
o   Membuat tidur lelap.
o   Mengurangi rasa sakit.
o   Mengurangi kembung dan kolik (sakit perut).
o   Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya (bounding).
o   Meningkatkan volume air susu ibu.
Berikut Ini Beberapa Hasil Laporan Penelitian Para Pakar Mengenai Pijat Bayi.
A.    Meningkatkan berat badan
Penelitian yang dilakukan oleh prof. T. Field & scafidi (1986 & 1990) menunjukan bahwa pada 20 bayi premature (berat badan 1.280 dan 1.176 gram), yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan per hari 20% - 47% lebih banyak dari yang tidak dipijit. Penelitian pada bayi cukup bulan yang berusia 1 -3 bulan, yang dipijat 15 menit, 2 kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari control.
B.     Meningkatkan pertumbuhan
Schanburg (1989) melakukan penelitian pada tikus dan pertumbuhan bahwa tanpa dilakukannya rangsangan raba/taktil pada tikus telah terjadi penurunan hormone pertumbuhan.

C.     Meningkatkan daya tahan tubuh
Penelitian terhadap penderita HIV yang dipijat sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 1 bulan, menunjukan terjadinya peningkatan jumlah dan toksisitas sel pembuluh alami (natural killer cells). Hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi sekunder pada penderita AIDS.

D.    Meningkatkan konsentrasi bayi & membuat bayi tidur lebih lelap
Umumnya, bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangkan pada waktu bangun kondentrasinya akan lebih penuh.
            Di touch research institute, amerika, dilakukan penelitian pada sekelompok anak dengan pem,berian asi soal matematika. Setelah itu, dilakukan pemijatan pada anak-anak tersebut selama 2x15 menit setiap minggunya selama jangka waktu 5 minggu. Selanjutnya pada anak-anak tersebut diberikan lagi soal matematika lain. Ternyata, mereka hanya memerlukan waktu penyelesaian setengah dari waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan soal terdahulu, dan ternyata pula tingkat kesalahannya hanya sebanyak 50% dari sebelum pijat.

E.     Membina ikatan kasih sayang orang tua & anak (bounding)
Sentuhan dan pandangan kekuatan janlinan kasih diantara keduanya. Pada perkembangan anak, sentuhan orang tua adalah dasar perkembangan komunikasi yang akan memupuk cinta kasih secara timbale balik. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi pekerti baik yang percaya diri.

F.      Meningkatkan produksi ASI
Berdasarkan penelitian Cynthia Mersmann, ibu yang memijat bayinya mampu memproduksi ASI perah lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol. Pada saat menyusui bayinya, mereka merasa kewalahan karena ASI terus-menerus mmeningkatkan menetes dari payudara yang tidak disusukan. Jadi, pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI peras sehingga periode waktu pemberian ASI secara eksklusif dapat ditingkatkan, khususnya oleh ibu-ibu karyawati.

MEKANISME DASAR PEMIJATAN (FISIOLOGI PIJAT BAYI)
a.       Aktifitas Nervus Vagus Mempengaruhi Mekanisme Penyerapan Makanan
Penelitian field dan schanberg (1986) menunjukan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang akan dipijat meningkatkan lebih banyak dari pada yang tidak dipijat.

b.      Aktifitas Nervus Vagus Meningkatkan Volume ASI
Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktifitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak diproduksi. Seperti diketahui, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin banyak diminta. Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volime ASI.

c.       Produksi serotonin meningkatkan daya tahan tubuh
Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfunsi mengikat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormone stress). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormone adrenalin (hormone stress). Penurunan kadar hormone sters ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.

d.      Pijatan dapat mengubah gelombang otak
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaan (alertness) atau konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro encephalogram).

PETUNJUK PRAKTIS PEMIJATAN BAYI
1.      Kapan Pijat Bayi Dimulai ?
       Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan orang tua. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Apalagi jika pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahirsn sampai bayi berusia 6-7 bulan.

2.      Waktu Terbaik Memijtat Bayi ?
Pemijatan dapat dilakukan pada waktu-waktu berikut ini.
                         ·          Pagi hari, pada saat prang tua dan anak siap untuk memulai hari baru.
                         ·          Malam hari, sebelum tidur. Ini sangat baik untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.

3.      Persiapan Sebelum Memijat
Sebelum melakukan pemijatan perhatikanlah hal-hal berikut ini.
1.      Tangan bersih dan hangat
2.      Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit bayi.
3.      Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap.
4.      Bayi sudah selesai makan atau sedang tidak lapar.
5.      Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak digangu minimum selama 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan.
6.      Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang.
7.      Baringkanlah bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih.
8.      Siapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby oil/lotion)
9.      Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara.

Selama melakukan pemijatan, dianjurkan untuk selalu melakukan hal-hal berikut ini.
  1. Terus melakukan kontak mata dengan bayi anda.
  2. Nyanyikan lagu atau putarkan musik lembut untuk membantu anda dan bayi akan merasa rileks.
  3. Mulailah dengan sentuhan ringan dan perlahan, tingkatkan tekanan pijatan saat anda semakin yakin dan bayi anda terbiasa dipijat.
  4. Perhatikan isyarat yang ditunjukkan bayi anda. Jika ia menangis keras, hentikan pijatan. Mungkin bayi anda ingin digendong, disusui atau mengantuk.
  5. Jika anda menggunakan baby oil, mandikan bayi anda setelah dipijat.
  6. Jauhkan baby oil dari mata bayi anda.
  7. Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai pemijatan bayi.
Tidak dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut ini.
  1. Memijat bayi tidak lama setelah ia makan/minum susu.
  2. Membangunkan bayi anda untuk dipijat.
  3. Memijat bayi anda dalam keadaan sakit.
  4. Memijat bayi anda dengan paksa.
  5. Memaksa posisi saat memijat bayi anda.
Perhatiakan Cara Pemijatan Sesuai Usia Bayi.

a.       Bayi umur 0 – 1 bulan, Disarankan gerakan yang lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebelum tali pusat bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah perut.

b.      Bayi umur 1 – 3 bulan, disarankan gerakan halus disertai dengan tekanan ringan dalam waktu yang singkat.

c.       Bayi umur 3 bulan – 3 tahun, disarankan :
  • Seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang makin meningkat. Total waktu pemijatan disarankan sekitar 15 menit. Lumurkan sesering mungkin minyak atau baby oil atau lotion yang lembut sebdelum dan selama pemijatan. Setelah itu, lakukan gerakan pembukaan berupa sentuhan ringan disepanjang sisi muka bayi atau usaplah rambutnya. Gerakan pembuka ini untuk memberitahukan bahwa waktu pemijatan akan segera dilakukan padanya.
  • Secara umum, pemijatan sebaiknya dimulai dari kaki bayi. Sebab umumnya bayi lebih menerima apabila dipijit pada daerah kaki. Permulaan seperti ini akan member kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijit sebelum bagian lain disentuh. Itu sebabnya urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari kaki, kemudian perut, dada, tangan, muka dan diakhiri pada bagian punggung.       
Peralatan yang dibutuhkan sebelum melakukan pemijatan antara lain :

1.Alas yang empuk dan lembut
  • Misalnya kasur atau busa yang dilapisi dengan kain lembut. Luas alas ini sebesar ukuran bayi agar ibu dapat bergerak dengan bebas. Alas ini sebaiknya dalam posisi datar.
2.Handuk atau lap, popok dan baju ganti
  • Handuk atau lap digunakan untuk membersihkan sisa-sisa minyak yang menempel dikulit bayi. Popok untuk menutup bagian tubuh bayi setelah dipijat. Menyiapkan popok hendaknya tidak terlambat (setelah dipijat baru disiapkan popok) sebab, bayi harus menunggu waktu sehingga kedinginan. Baju ganti untuk mengganti baju lama usai pemijatan.
3.Minyak untuk memijat
  • Minyak digunakan sebagai pelumas (lubricant) bersifat melicinkan permukaan kulit bayi dan tangan ibu sehingga memudahkan ibu dalam berbagai gerakan urut dan membuat bayi merasa nyaman. Tujuan pelumas ini adalah merawat kulit si kecil agar tetap lembut dan sehat tanpa terpengaruh oleh bekas gesekan pijat. Jadi, gunakan minyak ketika memijat untuk menghindari luka akibat gesekan yang dapat terjadi karena kontak dengan kulit. Minyak yang cocok adalah minyak zaitun (olive oil), minyak dara (virgin coconut oil), minyak telon (baby oil), minyak kelapa (minyak klentik), minyak kelapa sawit, bias juga menggunakan losion. Hal ini karena sifatnya yang lembut dan melembabkan. Jangan menggunakan minyak aroma terapi karena terlalu keras untuk kulit bayi.
4. Air dan waslap
  • Siapkan air hangat beserta handuk kecil dan washlap untuk menyeka bayi dari bekas minyak usai pemijatan.
URUTAN PIJAT BAYI
Catatan : setiap gerakan pada tahap pemijatan ini dapat diulang sebanyak enam kali.
1. Kaki 
a.       Perahan cara india
o   peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang soft ball.
o   Gerakan tangan secara bergantian, seperti memerah susu.
b.      Peras dan putar
o   Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara bersamaan.
o   Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha kearah telapak kaki.
c.       Telapak kaki
o   Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki.
d.      Tarikan lembut jari
o   Pijatlah jari-jarinya satu per satu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada tiap ujung jari
e.       Gerakan peregangan (stretch)
o   Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit.
o   Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut punggung kaki pada daerah pangkal kea rah tumit.
f.       Titik tekanan
o   Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.
 Punggung kaki
o   Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki kea rah jari-jari secara bergantian.
g.      Peras & putar pergelangan kaki (ankle circles)
o   Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu jari dan jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi.
h.      Perahan cara Swedia
o   Peganglah pergelangan kaki bayi.
o   Gerakan tangan anda secara bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha.
i.        Gerakan menggulung
o   Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda.
o   Buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.
j.        Gerakan akhir
o   Setelah gerakan A sampai K dilakukan pada kaki kanan dan kiri, rapatkan kedua kaki bayi.
o   Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada pantat dan pangkal paha.
o   Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha kea rah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian kaki.

2. Perut
Catatan : hindari pemijatan pada tulang rusuk. Selain itu, jangan lakukan pemijatan pada bagian perut ini setelah selesai makan.
a.       Mengayuh sepeda
o   Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri.
b.      Mengayuh sepeda dengan kaki di angkat
o   angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan.
o   Dengan tangan yang lain, pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki.
c.       Ibu jari ke samping
o   Letakkan kedua kaki bayi dengan salah satu tangan.
o   Gerakan kedua ibu jari kea rah tepi perut kanan dan kiri.
d.       Bulan – Matahari
o   Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usu buntu) ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah membentuk gambar matahari {M}) beberapa kali.
o   Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian kanan bawah perut bayi (seolah membentuk gambar bulan {B}).
o   Lakukan kedua gerakan ini bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh (matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan setengah lingkaran (bulan).
   e.    Gerakan I love You        :
“I”                        Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf “I”.
“ LOVE” Pijatlah perut bayi membentuk huruf “L” terbalik, mulai dari kanan atas  ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.           
“YOU”  Pijat perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.
  f.Gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers)
o   Letakan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan.
o   Gerakan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-gelembung udara.

3.        DADA
a.    Jantung besar
o    Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda di tengah dada bayi/ulu hati.
o    Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah membentuk bentuk jantung, dan kembali ke ulu hati.
b.    Kupu-kupu
o    Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu, dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada/ulu hati kea rah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati.
o    Gerakan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.

4.        TANGAN
a.       Memijat ketiak (armpits)
o   Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah. Perlu diingat, kalau terdapat pembengkakan kelenjar di daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.
b.      Perahan cara India
Arah pijatan cara india ialah pijatan yang menjauhi tubuh.
Guna pemijatan cara ini adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot.
o   Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi.
o   Gerakan tangan kanan mulai dari bagian pundak kea rah pergelangan tangan, kemudian gerakan tangan kiri dari pundak kea rah pergelangan tangan.
o   Demikianlah seterusnya, gerakan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu.
c.       Peras dan putar (squeeze and twist)
Cara lain adalah dengan menggunakan kedua tangan secara bersamaan.
o   Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan.
d.      Membuka tangan
o   Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan kea rah jari-jari.
e.         Putar jari-jari
o   Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju kea rah ujung jari dengan gerakan memutar.
o   Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.
f.       Punggung tangan
o   Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan anda.
o   Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan kea rah jari-jari dengan lembut.
g.      Peras & putar pergelangan tangan (wrist circle)
o   Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk.
h.      Perahan cara Swedia
Arah pijatan cara swedia adalah dari pergelangan tangan kea rah badan. Pijatan ini berguna untuk mengalirkan darah ke jantung dan paru-paru.
o   Gerakan tangan kanan dan kir anda secara bergantian mulai dari pergelangan tangan kanan bayi kea rah puncak.
o   Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi kea rah pundak.
i.        Gerakan menggulung
o   Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak tangan.
o   Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju kea rah pergelangan tangan/jari-jari.

5.        MUKA
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka.
a.       Dahi : Menyetrika Dahi (open book)
o   Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertenghan dahi.
o   Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku.
o   Gerakan ke bawah ke daerah pelipis, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian gerakan ke dalam melalui daerah pipi di bawah mata.
b.      Alis : Menyetrika Alis
o   Letakkan kedua ibu jari anda di antara kedua alis mata.
o   Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika alis.
c.       Hidung : Senyum I
o   Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis.
o   Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung kea rah pipi dengan membuat gerakan ke samping dank e atas seolah membuat bayi tersenyum.
d.      Mulut bagian atas : Senyum II
o   Letakkan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah sekat hidung.
o   Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping dank e atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
e.       Mulut bagian bawah : Senyum III
o   Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu.
o   Tekankan kedua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping, kemudian ke atas kea rah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
f.       Lingkaran kecil di rahang (small circles around jaw)
o   Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah rahang bayi.
g.      Belakang telinga
o   Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri.
o   Gerakan kearah Pertengahan dagu di bawah dagu.

6.        PUNGGUNG
a.       Gerakan maju mundur (kursi goyang)
o   Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan anda.
o   Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan manju mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali ke leher.
b.      Gerakan menyetrika
o   Pegang pantat bayi dengan tangan kanan.
o   Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah menyetrika punggung.
c.       Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki
o   Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi.
d.      Gerakan melingkar
o   Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat.
o   Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
e.       Gerakan menggaruk
o   Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan anda pada punggung bayi.
o   Buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang sampai ke pantat bayi.



BAB II
PEMBAHASAN


KONSEP METODE KANGURU PADA BBL
Definisi metode kanguru pada BBL
            Metode kanguru adalah sebuah metode perawatan bayi baru lahir dengan cara meletakkan bayi didada ibu (skin to skin) untuk menyalurkan kehangatan pada bayi. Tujuannya kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat menurunkan hilangnya panas melalui konduksi dan radiasi serta bertujuan untuk mempertahankan neutral thermal environment (NTE). Yaitu kisaran suhu lingkungan sehingga bayi mempertahankan suhu tubuhnya tetap normal dengan metabolism basal minimum dan kebutuhan oksigen terkecil.
            Metode ini dapat juga dilakukan untuk bayi sehat. Sehingga dengan kontak langsung kulit ibu bayi ini kebutuhan dasar dari bayi berupa kehangatan. ASI kasih sayang dan perlindungan bisa dipenuhi.
            Dalam metode ini, kontak kulit antara ibu dan bayi yang berlangsung sejak dini secara terus menerus dan berkesinambungan kalau mungkin selama 24 jam. Bayi diletakkan diantara kedua payudara ibu dengan posisi tegak/vertical saat ibu berdiri dan duduk atau tengkurap/miring saat ibu berbaring/tidur. Bayi mengenakan penutup kepala, baju ibu berfungsi sebagai penutup badan bayi. Untuk nutrisi kanguru lebih didasarkan pada pemberian ASI eksklusif. Pemberian susu tambahan dimungkinkan  apabila pertambahan berat badannya 20 gram/hari ASI eksklusif memang menjadi harapan tetapi bukan merupakan keharusan dalam metode kanguru.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar setiap bayi diberikan air susu ibu (ASI), terutama ASI ibunya atau ibu donor, termasuk bayi prematur dan bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR). Data World Health Organization (WHO) memperlihatkan sekitar 20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahunnya yang dapat disebabkan oleh kelahiran sebelum waktunya (prematur) maupun perkembangan janin terhambat saat dalam kandungan. Bayi dengan berat lahir rendah merupakan penyumbang tertinggi angka kematian neonatal (AKN). Dari sekitar 4 juta kematian neonatal, prematur dan BBLR menyumbang lebih dari seperlima kasus, dan Indonesia terdaftar sebagai negara di urutan ke-8 berdasarkan jumlah kematian neonatal per tahun menurut data WHO. Prevalensi BBLR di Indonesia berkisar antara 2 hingga 17,2% dan menyumbang 29,2% AKN.
Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah atau lahiran prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Metode perawatan ini juga terbukti mempermudah pemberian ASI sehingga meningkatkan lama dan pemberian ASI.
A.                Perawatan Metode Kanguru          
Perawatan Metode Kanguru (PMK) pertama kali diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di Bogota, Columbia pada tahun 1979 sebagai cara alternatif perawatan BBLR ditengah tingginya angka BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan yang ada. Metode ini meniru binatang berkantung kanguru yang bayinya lahir memang sangat prematur, dan setelah lahir disimpan di kantung perut ibunya untuk mencegah kedinginan sekaligus mendapatkan makanan berupa air susu induknya.
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti incubator dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia), PMK memudahkan pemberian ASI, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. PMK dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
B.        Perawatan Metode Kanguru Dapat Dilakukan Dengan Dua Cara :
1. PMK intermiten : Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi, bahkan mungkin memerlukan bantuan alat. Bayi dengan kondisi ini, PMK tidak diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di inkubator. PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam, secara terus-menerus per hari. Setelah bayi lebih stabil, bayi dengan PMK intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK kontinu.
2. PMK kontinu : Pada PMK kontinu, kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan bayi harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk minum (seperti menghisap dan menelan) bukan merupakan persyaratan utama, karena PMK sudah dapat dimulai meskipun pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung. Dengan melakukancPMK, pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya sehingga meningkatkan asupan ASI.
C.        Beberapa manfaat Perawatan Metode Kanguru
Penelitian memperlihatkan PMK bermanfaat dalam menurunkan secara bermakna jumlah neonatus atau bayi baru lahir yang meninggal, menghindari bayi berat lahir rendah dari kedinginan (hipotermia), menstabilkan bayi, mengurangi terjadinya infeksi, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, meningkatkan pemberian ASI, dan meningkatkan ikatan (bonding) antara ibu dan bayi.
1.        Manfaat PMK dalam menurunkan angka kematian neonatal (AKN)
Terdapat tiga penelitian dengan metodologi pengujian terkontrol secara acak yang membandingkan PMK dengan perawatan konvensional (menggunakan inkubator). Data Cochrane menunjukkan bahwa jumlah kematian bayi yang dilakukan PMK lebih sedikit dibandingkan bayi yang dirawat dalam inkubator. Penelitian di Addis Abeba memperlihatkan jumlah bayi yang meninggal pada kelompok PMK sebesar 22,5 % sedangkan pada kelompok non PMK sebesar 38% (p<0,05). Dari kepustakaan di atas jelaslah terlihat bahwa PMK bermanfaat dalam mencegah kematian neonatal. Hal ini dapat dijelaskan lebih lanjut dalam beberapa manfaat PMK lain di bawah ini.
Manfaat PMK dalam menstabilkan suhu, pernafasan dan denyut jantung bayi Berbagai penelitian menunjukkan bahwa PMK dapat menstabilkan suhu, laju pernapasan, dan laju denyut jantung bayi lebih cepat dari bayi yang dirawat dalam inkubator. Bayi pada PMK merasa nyaman dan hangat dalam dekapan ibu sehingga tanda vital dapat lebih cepat stabil. Penelitian oleh Yanuarso di RSCM memperlihatkan bahwa dengan menggunakan metode kanguru, BBLR akan lebih cepat mencapai kestabilan suhu tubuh dibanding BBLR tanpa PMK (120 menit vs. 180 menit)
2.             Manfaat PMK dalam mengurangi infeksi
Berbagai penelitian juga telah memperlihatkan manfaat PMK dalam mengurangi kejadian infeksi pada BBLR selama perawatan. Pada PMK, bayi terpapar oleh kuman komensal yang ada pada tubuh ibunya sehingga ia memiliki kekebalan tubuh untuk kuman tersebut. Rao dalam penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah BBLR yang mengalami sepsis sebesar 3,9% pada kelompok PMK dan 14,8% pada kelompok kontrol (p=0,008). Sedangkan Agudelo dalam tulisannya menyebutkan manfaat PMK dalam menurunkan infeksi nosokomial pada usia koreksi 41 minggu (RR 0,49, 95% CI 0,25 - 0,93). Manfaat lainnya dengan berkurangnya infeksi pada bayi adalah bayi dapat dipulangkan lebih cepat sehingga masa perawatan lebih singkat, dan biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.
3.             Manfaat PMK dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi
Manfaat PMK lainnya adalah meningkatkan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala bayi. Penelitian menunjukkan bahwa kenaikkan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala BBLR yang menjalani PMK lebih tinggi secara bermakna dibandingkan BBLR yang mendapat perawatan dengan metode konvensional. Subedi memperlihatkan bahwa kenaikan berat badan BBLR dapat mencapai 30 g/hari, sedangkan Gupta menunjukkan kenaikan berat badan yang mirip yaitu 29 g/hari. Feldman dalam penelitiannya memperlihatkan bahwa BBLR yang dilakukan PMK memiliki nilai perkembangan yang lebih baik secara bermakna dibandingkan BBLR dengan metode konvensional.
4.        Manfaat PMK dalam meningkatkan keberhasilan pemberian ASI
Pada berbagai penelitian terlihat bahwa PMK sangat erat kaitannya dengan pemberian ASI. Pada PMK, ASI dapat selalu tersedia dan sangat mudah diperoleh. Hal ini dapat dijelaskan karena bayi dengan PMK, terlebih pada PMK kontinu, selalu berada di dekat payudara ibu, menempel dan terjadi kontak kulit ke kulit, sehingga bayi dapat menyusu setiap kali ia inginkan. Selain itu, ibu dapat dengan mudah merasakan tanda-tanda bahwa bayinya mulai lapar seperti adanya gerakan-gerakan pada mulut bayi, munculnya hisapan-hisapan kecil serta adanya gerakan bayi untuk mencari puting susu ibunya. Ibu dapat menilai kesiapan menyusu bayinya dengan memasukkan jari bersih ke dalam mulut bayi dan menilai isapan mulut bayi. Berikan ASI saat bayi sudah terjaga dari tidurnya. Bila telah terbiasa melakukan PMK, ibu dapat dengan mudah memberikan ASI tanpa harus mengeluarkan bayi dari baju kangurunya.
Bayi yang mendapat PMK memperoleh ASI lebih lama dibandingkan bayi yang mendapat perawatan dengan metode konvensional. Perawatan metode kanguru juga meningkatkan ikatan (bonding) ibu dan bayi serta ayah dan bayi secara bermakna. Posisi bayi yang mendapat PMK memudahkan ibu untuk memberikan ASI secara langsung kepada bayinya. Selain itu, rangsangan dari sang bayi dapat meningkatkan produksi ASI ibu, sehingga ibu akan lebih sering memberikan air susunya sesuai dengan kebutuhan bayi.
Pada PMK, pemberian ASI dapat dilakukan dengan menyusui bayi langsung ke payudara ibu, atau dapat pula dengan memberikan ASI perah menggunakan cangkir (cup feeding) dan dengan selang (orogastric tube). Pemberian ASI pada bayi yang dilakukan PMK umumnya akan diteruskan di rumah saat dipulangkan, dan lama pemberian ASI lebih panjang. PMK juga meningkatkan volume ASI yang dihasilkan oleh ibu.
Persiapan pemberian ASI pada PMK
Bila bayi prematur atau BBLR pada awalnya tidak memungkinkan untuk mendapat minum melalui mulut (asupan per oral), maka berikan melalui infus terlebih dahulu. Bayi dapat dirawat dalam inkubator. Segera setelah bayi menunjukkan tanda kesiapan menyusu yang ditandai dengan menggerakkan lidah dan mulut serta keinginan menghisap (menghisap jari atau kulit ibu), maka bantulah ibu untuk menyusui bayinya, pada saat ini dapat dimulai PMK intermiten. Ibu dibantu untuk duduk dengan nyaman di kursi dengan bayi dalam posisi kontak kulit ke kulit (Gambar 1). Akan menolong bila ibu memerah sedikit ASI sebelum memulai menyusui untuk melunakkan daerah puting susu dan memudahkan bayi untuk menempel. Walaupun bayi PMK umumnya BBLR atau prematur dimana bayi belum dapat menghisap dengan baik danlama, tetaplah menganjurkan ibu untuk mencoba menyusui terlebih dulu, bila tidak berhasil dapat menggunakan metode minum yang lain.
Bayi dengan usia kehamilan antara 30 - 32 minggu, pemberian minum biasanya masih memerlukan penggunaan pipa orogastrik (Gambar 2). Ibu dapat memberikan ASI perah secara teratur melalui pipa orogastrik. Ibu dapat melatih bayi menghisap dengan membiarkan jari tangan ibu yang bersih berada dalam mulut bayi, saat bayi diberi ASI melalui pipa orogastrik. Selain itu, dapat dicoba pemberian melalui gelas kecil (cup feeding) satu atau dua kali sehari terlebih dulu.
Pemberian ASI perah melalui pipa orogastrik dapat dilakukan dalam posisi kanguru. Pemberian ASI perah dengan menggunakan gelas kecil dilakukan dengan mengeluarkan bayi dari posisi kanguru, membungkus bayi agar terjaga kehangatannya. Setelah pemberian ASI perah selesai dilakukan, bayi dapat diletakkan kembali dalam posisi kanguru. Bila memungkinkan, dapat dicoba pemberian ASI yang diperah dari payudara ibu secara langsung ke dalam mulut bayi, cara ini juga dapat dilakukan pada bayi dalam posisi kanguru. Posisikan bayi dalam posisi kanguru, dekatkan mulut bayi keputing susu ibu, tunggu sampai bayi siap dan membuka mulut dan matanya. Keluarkan beberapa tetes ASI, biarkan bayi mencium dan menjilat puting susu dan membuka mulutnya, tunggu sampai ia menelan ASI. Kegiatan ini dapat diulangi kembali.
Bila bayi kecil sudah mulai menghisap dengan efektif, mungkin sesekali ia akan berhenti saat menyusu dengan jeda yang agak lama. Hal ini dapat terjadi karena bayi kecil mudah lelah, menghisap agak lemah pada awalnya, dan memerlukan waktu istirahat yang agak lama setelah menghisap. Ibu dianjurkan untuk tidak menarik bayi dari puting susunya terlalu cepat. Biarkan bayi menempel di dada ibu, dan biarkan ia menghisap kembali bila sudah siap. Umumnya bayi kecil perlu menyusu lebih sering, setiap 2 hingga 3 jam. Pada awalnya, mungkin bayi tidak bangun untuk minum sehingga harus dibangunkan terlebih dahulu agar ia mau minum.
Bayi prematur dengan usia kehamilan 34 hingga 36 minggu atau lebih, umumnya sudah dapat menyusu langsung ke ibu. Namun sebaiknya, periksa terlebih dahulu refleks hisap bayi, bila perlu, sesekali selingi pemberian ASI perah menggunakan gelas kecil. Pastikan bayi menghisap dalam posisi dan pelekatan yang benar sehingga proses menyusu dapat berlangsung dengan lancar.
1. Cara memegang atau memposisikan bayi:
  • Peluk kepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus
  • Arahkan muka bayi ke puting payudara ibu
  • Ibu memeluk tubuh bayi, bayi merapat ke tubuh ibunya
  • Peluklah seluruh tubuh bayi, tidak hanya bagian leher dan bahu
2. Cara melekatkan bayi:
  • Sentuhkan puting payudara ibu ke mulut bayi
  • Tunggulah sampai bayi membuka lebar mulutnya
  • Segerah arahkan puting dan payudara ibu ke dalam mulut bayi
3. Tanda-tanda posisi dan pelekatan yang benar:
  • Dagu bayi menempel ke dada ibu
  • Mulut bayi terbuka lebar
  • Bibir bawah bayi terposisi melipat ke luar
  • Daerah areola payudara bagian atas lebih terlihat daripadaareola payudara bagian bawah
  • Bayi menghisap dengan lambat dan dalam, terkadangberhenti.

Untuk memantau kecukupan asupan ASI, timbang bayi sekali sehari hingga berat badan bayi mulai meningkat, kemudian lanjutkan menimbang 2 kali seminggu, dan selanjutnya timbang bayi sekali seminggu sampai usia bayi mencapai cukup bulan.

DAFTAR PUSTAKA

Roesli, utami (2010). Pedoman Pijat Bayi. jakarta. PT. Trubus Agriwidya, anggota IKAPI.
http://idai.or.id/artikel/klinik/asi/perawatan-metode-kanguru-pmk-meningkatkan-pemberian-asi.

2 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  2. New casinos, games, and bonuses for December 2021
    The latest New online 광주 출장안마 casino 광명 출장안마 slots 강원도 출장샵 review from the leading UK casinos. Our 제이티엠허브출장안마 experts give 당진 출장샵 you the best slots and casino games, bonuses, promos and games!

    BalasHapus